Jumat, 31 Desember 2010

Pengajaran dan Kemampuan Menulis

A. Pengajaran dan Kemampuan Menulis
1. Pengajaran Bahasa Indonesia
Salah satu program pendidikan , pengajaran bahasa Indonesia senantiasa mengalami pembaruan bersama–bersama dengan pembaruan pendidikan yang lain. Salah satu factor yang berperan untuk melaksanakan pembaruan itu adalah pengajar atau dosen.
Kemampuan menulis , khususnya menulis karya ilmiah merupakan suatu kompetensi yang harus dimiliki oleh orang–orang yang berkecimpung dalam dunia akademis misal dosen, guru, dan peneliti.namun hal itu harus diakui bahwa kemampuaan menulis karya ilmiah itu tidak semata- mata menjadi tuntunan kaum akademis saja.kemampuan menulis karya ilmiah merupakan kemampuan yang tak perlu ditawar karena mereka sering dituntut untuk dapat mengemukan atau mengimformasikan gagasan, rencana, atau melaporkan hasil suatu kegiatan dalam bentuk tulisan. Dengan kata lain , pelaksanaan tugas yang diemban oleh seseorang menuntut kemampuan menulis yang memadai.
Kemampuan menulis karya ilmiah merupakan kemampuan yang harus dimiliki mahasiswa..pentingnya menulis karya ilmiah Bagi mahasiswa.
Pendekatan pembelajaran konsektual merupakan konsep belajar yang membantu guru atau dosen mengaitkan antara pengetahuan yang dimiliki mahasiswa dengan penerapannya. Bahasa merupakan sarana utama dalam melakukan kegiatan berpikir ilmiah karma dipergunakan dalam semua proses penalaran ilmiah dan sekaligus alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang lain. Penalaran yang tepat menuntut pmakaian bahasa yang tepat pula, demikian sebaliknya, pemakaian bahasa yang tepat akan mencerminkan kemampuan penalaran itu. Penalaran yang menggunakan bahasa (dalanm hal ini bahasa Indonesia) sebaga sarana utama inilah yang disebut penalaran verbal.
Bahasa juha memberikan kemampuan untuk berpikr secara teratur dan sistemats. Namun, dalam penggunaan bahasa sebagai sarana penalaran terutama dalam penalaran ilmiah diperlukan ketelitian dalam pemilihan kata serta kaidah-kaidah tata bahasa agar tidak didapat kalimat-kalimat yang mengandung ketaksaan. Dengan kata lain, didalam suatu karya ilmiah, bahasa yang digunakan haruslah menggunakan bahasa Indonesia baku, yaitu bahasa Indonesia yang baik dan yang benar. Bahasa yang baik adalah bahasa yang menggunakan ragam bahasa yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi pemakaiannya, sedangkan bahasa yang benar adalah bahasa yang mengikuti kaidah yang dibakukan. Kaidah-kaidah bahasa baku tersebut mencakup beberapa hal seperti kaidah ejaan, tanda baca, kosa kata, dan tata bahasa.Baku

2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dilihat bahwa masalah sebagian orang kurang memperhatikan pengunan pendekatan pembelajaran dengan tepat, baik yang sesuai dengan materi maupun kondisi kemampuan mahasiswa, sehingga dapat di identifikasi beberapa masalah sebagai berikut seperti apakah pendekatan pembelajaran mempengaruhi kemampuan menulis karya ilmiah dalam bahasa indonesia.dan apakah pendekatan pembelajaran konstektual mempengaruhi kemamouan menulis karya ilmiah dalam bahasa Indonesia bagi mahasiswa yang penalaran verbalnya tinggi. serta pendekatan pembelajaran konvensional mempengaruhi para mahasiswa yang penalaran verbal rendah. Seberapa besarkah penalaran berpengaruh terhadap kemampuan menulis karya ilmiah dalam bahasa Indonesia para mahasiswa . apakah pendekatan pembelajaran yang menggunakan konstektual dan konvensional dapat meningkat kan kemampuan menulis karya ilmiah dalam bahasa indonesia mahasiswa . dan apakah lokasi waktu dalam kurikulum mrupakan penghambat dosen dalam memilih dan menerapkan pendekatan pembelajaran.apakah dosen memiliki kemampuan menerapkan pendekatan pembelajaran sesuai dengan materi yang di berikan .apakah dosen mengeyahui penalaran verbal dalam memahami materi yang akan diajarkan.dengan melalui kegiatan menulis karya ilmiah dosen dapat mendorong peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi mahasiswa , seperti menyusun hubungan logis, membandingkan dan mempertentangkan beberapa pemecahan terhadap suatu masalah , menjelaskan dan mendukung secara memadai alas an maupun kesimpulan yang dikemukakannya.hal ini memerlukan penalaran verbal mahasiswa dalam menulis karya ilmiah. Sebuah karya tulis ilmiah dapat dievaluasikan berdasarkan tiga aspek yaitu, subtansi, metodologi, dan bahasa.

Ketiga aspek ini dapat dikatakan dengan sebutan three in one , yang maksudnya adalah ketiga aspek tersebut saling berkaitan , saling mendukung terciptanya sebuah karya ilmiah yang baik. Satu aspek saja kurang baik atau tidak memenuhi persyaratan sebuah karya ilmiah, maka tulisan tersebut akan di nilai kurang ilmiah , apalagi kalau dua atau semua aspek tersebut tidak baik. Identifikasi masalah biasanya terjadi karena adanya permasalahan yang terjadi pada mahasiswa dikarenakan pendekatan cara pembelajaran mahasiswa dalam mengidentifikasi suatu masalah sehingga terdapat perbedaan kemampuan menulis karya ilmiah antar mahasiswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan konstektual dan mahasiswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan konvensional dan terhadap perbedaan kemampuaan menulis karya ilmiah pada mahasiswa yang memiliki penalaran verbal tinggi antara yang belajar dengan pendekatan konstektual dan yang belajar dengan pemdekatan konvensional.

3. Pembatasan Masalah
Banyak factor yang mempengaruhi kemampuan menulis karya ilmiah dalam bahasa Indonesia. Agar penelitian ini terarah, maka penelitian ini di batasi pada aspek pokok yang diduga memiliki keterkaitan dalam keberhasilan kemampuan menulis karya ilmiah bahasa Indonesia. Aspek ini dibatasi pada pendekatan pembelajaran yang meliputi cara belajar pendekatan mahasiswa secara konvensional serta penalaran verbal mahasiswa . berdasarksan pembatasan masalah diatas, dapat dinyatakan bahwa persoalan yang dikaji dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis karya ilmiah bahasa Indonesia yang merupakan variabel yang terikat. Dan penelitian ini mengkaji pendekatan permbelajaran konstektual dan konvensional. Dan penalaran verbal yang merupakan variabel bebasnya.dalam pembatasan masalah haruslah memperhatikan situasi dan keadaan agar dapat di wujudkan sebuah karya ilmiah yang baik. Kemampuan pembatasan masalah karya ilmiah bahasa Indonesia harus bisa di batasi.

4. Perumusan masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Apakah terdapat perbedaan kemampuan menulis karya ilmiah antara mahasiswa yang meperoleh pembelajaran dengan pendekatann kontekstual dan mahasiswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan konvesional?
2. apakah terdapat perbedaan kemampuan menulis karya ilmiag pada mahasiswa yang memiliki penalaran verbal tinggi antara yang belajar dengan pendekatan konteksual dan yang belalar dengan pendekatan konpensional?
3. Apakah terdapat perbedaan kemampuan menulis karya ilmiah pada mahasiswa yang memiliki penalaran verbal rendah antara yang belajar dengan pendekatan konteksual dan yang belajar dengan pendekatan konvensional?
4. Apakah terdapat pengaruh interaksi antara pendekatan pembelejaran dan pelayaran verbal rehadap kemampuan menulis karya ilmiah ?

5. Kegunaan Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat bagi dosen, mahasiswa, bagi program studi pendidikan bahasa dan sastra inggris, FKIP Universitas indonesia
1. Bagi dosen, penelitian merupakan langkah maju untuk mengembangkan dan meningkatkan sikap profesionalisme dosen.
2. Bagi mahasiswa, penelitian ini di harapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik, benar, dan logis serta dapat meningkatkan gairah dan kesungguhan mahasiswa dalam belajar menulis, menghilankan kejenuhan dan kebosanan mahasiswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah sehingga dapat membuat makala yang baik dan dapat mempercepat penulisan skripsi.
3. Bagi FKIP Universitas Indonesia sebagai LPTK, penelitian dapat meningkatkan mutu pengajaran, khususnya pengajaran dalam mata kuliah Bahasa Indonesia untuk karya ilmiah pada Program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.






6. Merumuskan Masalah Penelitian
Penelitian adalah merumuskan masalah penelitian merupakan hal yang sangat pentjng dalam kegiatan penelitian ilmiah.untuk mendapatkan suatu permasalahan perlu dilakukukan studi pendahuluan dilapangan untuk mengetahui realitas yang terjadi. Ada tiga jenis permasalahan penelitian , yaitu sebagai berikut.
1. Peneliti ingin mengetahui status sesuatu, yaitu keadaan sesuatu , jumlah, tingkat kedalaman dan keluasaannya, dan sebagainya. Peneliti ini bersifat menjelaskan atau menerangkan,
2. peneliti ingin membandingkan dua fenomena atau lebih tentang persamaan dan perbedaanya.
3. Peneliti ingin mengetahui hubungan dua fenomena atau lebih.
Sebenarnya , permasalahan sosial yang menarik untuk diteliti sangat banyak. Masalah- masalah sosial seperti tawuran antar pelajaran, maka penyalagunaan narkoba dan miras, penyimpangan sekual dan psk, maka keterbelakangan mental, prilaku makin sendiri, dan masalah gelandangan dan pengemis atau gepeng, dan sebagainya merupakan topik – topik yang menarik untuk diteliti. Sebenarnya, dalam penelitian sosial kita tidak akan kehabisan permasalahan untuk disajikan dalam suatu topik penelitian.




1. Karyatulis berupa buku diktar dan modul
karya tulis berupa buku diktar.
Sebagai karya ilmiah, buku harus mempunyai kebenaran ilmiah dan disusun dengan landasan teori tertentu agar agar buku tersebut dapat mencapai tujuannya.buku harus disusun dengan kerengka isi tertentu yang menurut sebagai teori yang mampu meningkatkan kemampuan siswa (kosasih35).

a. Menyusun Rancangan Penelitian
Penelitian adalah menyusun rancangan suatu penelitian yaitu menyusun rancangan penelitian. Dengan menyusun rancangan penalitian, peneliti akan mendapatkan gambaran yang jelas mengenai langkah- langkah penelitian yang akan dilakukan .misalkan rancangan suatu penelitian sosial didalamnya mencakup.
1. menentukan topik penelitian 2.merumuskan pertanya- pertanyaan penting penelitian.3.memilih dan menetapkan subjek penelitian (populasi dan sampel );4. mengenal dan membedakan jenis- jenis data penelitian(dat primer dan skunder).
a. Menentukan Topik Penelitian
Topik artinya suatu permasalahan yang dibahas, dikaji, dibicarakan, atau diteliti. Topik penelitian berarti suatu pokok permasalahan yang menjadi suatu objrk penelitian. Topik atau permasalahan yang dapat dijadikan bahan penelitian sangatlah banyak.. namun seperti peneliti pemula sering mengalami kesukaran dalam menentukan topik penelitianya.
b. topik yang dipilih sebaiknya masalah- masalah yang belum pernah diteliti, sehingga membangkitkan minat orang lain untuk mengetahuinya.
c. Topik perlu dibatasi agar jelas dan dapat dilaksanakan
d. Topik yang dipilih tidak boleh bertentangan dengan nilai- nilai dan norma- norma yang berlaku.kita harus menghindari topik penelitian yang dapat meresahkan kehidupan masyarakat.
e. Topik yang mengandung emosi, prasangka , atau unsure- unsur yang tidak ilmiah.

2. Merumuskan pertanyaan penting penelitian
manusia memiliki rasa ingin tahu terhadap berbagai keadaan di lingkungan (manusia, hewan, dan tumbuhan). Manusia senantiasa mengamati gemerlapnya bintang-bintang di langit, terjadinya gempa bumi, gunung api meletus, peristiwa kematian hewan, tumbuhan dan lain sebagainya.
Gejala-gejala alam tersebut tentu saja menarik perhatian manusia untuk menelitinya. Muncullah pertanyaan :mengapa matahari terbit dari sebelah timur dan tenggelam sebelah barat ?apa terjadinya gerhana matahari, gempa bumi, gunung meletus, dan banjir bandeng ?Rasa ingin tahu inilah yang mendorong manusia melakukan penelitian terhadap fenomena alam.



b. Memilih Metode Penelitian
Metode penelitian dapat di bedakan menjadi beberapa jenis, tergantung pada sudut pandang cara kita membedajanya. Antara jenis metode penelitian yang satu dengan metode lainya sering overlapping. Untukl memberikan gambaran , berikut jenis- jenis metode yang biasa dipergunakan oleh para peneliti.
Menurut teknik sampel:
1.metode populasi
2.metode sampel
3.metode kasus
Berdasarkan variabel :
1.Metode kuanitatif
2.metode kualitatif
Berdasarkan sifat penelitian ;
1.Metode kasus (case studies )
2.Metode komparatif
3. Metode korelasi
4. Metode Historis
5. Metode Filosofis
Berdasarkan jenis metode penelitian tertsebut , kita dapat mengenali dua metode utama penelitian, yaitui penelitian kuantitatif dan pendekatan kualitatif.
a. metode kuantitatif
yaitu , cara penelituan untuk mencapai pengertian tentang masalah berdasarkan jumlah atau banyaknya. Desain penelitian kuantitatif banyak dilakukan adalah desain survei dan desain studi kasus (care study ).
Desan survey adalah teknik penelitian yang bertujuan mengumpulkan informasi tentang orang yang jumlahnya besar dengan cara mewawancarai sampel dari populasi yang telah di tetapkan. Survei dapat digunakan dalam penelitian yang bersifat ekplorasi, deskrifsi. Dan eksperimen.
b. desain study kasus
yaitu, teknik penelitian yang mendalam tentang suatu aspek lingkungan sosial budaya. Studi kasus dapat dilakukan terhadap individu, kelompok, atau segolongan manusia dan lembaga sosial. Sudi kasus dapat digunakan untuk meneliti perkembangan suatu masyarakat dan kebudayaanya, seperti meneliti pengaruh listrik suatu desa, atau dampak didirikan pabrik di daerah pedesaan

c. Mengumpulkan Dan Mengolah Data
Mengumpulkan dan mengelolah data merupakan kegiatan yang sangat penting dalam sebuah penalitian karya ilmiah. Mengumpulkan data primer dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan angket, sedang kan pengumpulan data skundar dilakukan melalui analisis media massa. Pengumpulan data dapat melalui sudi kepustakaan, analisis media massa, observasi, dan wawancara.
a. Mengumpulkan data melalui studi kepustakaan
pengumpulan data melalui studi kepustakaan, yaitu kegiatan mengumpulkan data dengan cara menelaah buku- buku kepustakaan.
b. Mengumpulkan data melalui analisis isi media massa.
Pengumpulan data melalui analisis media massa merupakan bagian dari studi kepustakaan. Pengumpulan data melalui analisis isi media massa tidak kalah pentingnya dengan kegiatan pengumpulan data melaui studi kepustakaan.
c.Mengumpulkan data hasil observasi
Obsevasi adalah metode pengumpulan data melaui pengamatan secara langsung ke lapangan.penemuan ilmu pengetahuan selalu dimulai dengan observasi untuk membuktikan kebenaran ilmu pengetahuan tersebut. Penemuan tentang suatu teori selalu dimulai dari kegiatan observasi dan untuk membuktikan kebenaran teori tersebut dilakukan dengan observasi pula. Observasi sebagai alat pengumpul data harus dilakukkan secara sistematis. Observasi dilakukan secara wajar tanpa usaha memengaruhinya. Observasi hendaknya dilakukan secara cermat , kemudian dicatat sebagai data penelitian dengan tujuan observasi ialah memperoleh berbagai data actual dari lapangan tentang topik suatu penelitian .




KESIMPULAN

Deskripsi data merupakan kemampuan menulis karya ilmiah dengan cara beberapa pendekatan seperti kemampuan menulis karya ilmiah mahasiswa yang belajar dengan pendekatan konstektual, dan kemampuan menulis karya ilmiah yang belajar dengan pendekatan konvensional, skor kemampuan menulis karya ilmiah mahasiswa yang belajar dengan pendekatan konstektual untuk kelompok penalaran verbal tinggi dan skor kemampuan menulis karya ilmiah mahasiswa yang belajar dengan pendekatan konstektual untuk kelompok penalaran verbal rendah. Skor kemampuan menulis karya ilmiah mahasiswa yang belajar dengan pendekatan konvensional untuk kelompok kemampuan penalaran verbal tnggi.

Merumuskan Masalah Penelitian
Merumuskan masalah masalah penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan penelitian karya ilmiah. Paling sedikit ada tiga jenis permasalahan dalam suatu penelitian yaitu.
1. Peneliti ingin mengetahui status sesuatu seperti jumlah, tingkat kedalaman dan keluasanya. Peneliti bersifat deskriftif(menjelaskan atau menerangkan ).
2. Peneliti ingin membandingkan dua fenomena atau lebih tentang persamaan dan peradabannya.
3. Peneliti ingin mengetahuin hubungan dua fenomena atau lebih.
Langkah kedua dalam penelitian ialah menyusun rancangan penelitian ialah menyusun rancangan penelitian. Dengan menyusun rancangan penelutian , peneliti akan mendapatkan gambaran yang jelas mengenai langkah- langkah penelitian yang akan dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar